Seseorang yang mengalami kasus medis atau dikenal dengan kedaruratan medis mungkin juga dapat mengalami cedera sebagai akibat dari gejala gangguan fungsi tubuh, misalnya kehilangan kesadaran lalu terjatuh sehingga terjadi suatu luka. Penyebabnya antara lain infeksi, racun, atau kegagalan satu atau lebih system tubuh. Penangan penderita yang paling penting adalah menjaga jalan napas dan memantau tanda vital penderita saat teratur lalu segera merujuk penderita kefasilitas kesehatan.
Gejala dan Tanda pada Kedaruratan Medis
Gejala dan tanda pada kedaruratan medis sangat beragam, khas maupun tidak khas antara lain:
Gejala:
1. Demam
2. Nyeri
3. Mual, muntah
4. Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali
5. Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat
6. Sesak atau merasa sukar bernapas
7. Rasa haus atau rasa lapar berlebihan, rasa aneh pada mulut
Tanda:
1. Perubahan status mental ( tidak sadar dan bingung )
2. nada cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau sangat kuat
3. pernapasan tidak teratur
4. perubahan keadaan kulit : suhu , kelembaban , keringat berlebihan, sangat kering termasuk perubahan warna pada selaput lendir ( pucat,kebiruan dan terlalu merah)
5. perubahan tekanan darah
6. pupil mata sangat lebar atau sangat kecil
7. bau khas dari mulut atau hidung
8. terjadinya kejang atau kelumpuhan
9. mual, muntah, diare
Beberapa kasus umum yang mungkin ditemukan oleh seorang penolong :
1. Pingsan
Terjadi karena peredaran darah dan oksigen ke organ otak berkurang.
> Tanda:
Denyut Nadi lambat
Pucat, Kulit Dingin dan berkeringat
> Terjadi akibat :
Reaksi terhadap rasa nyeri
Kelelahan
Kekurangan makan
Emosi yang hebat
Berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar yang cukup
Gejala dan tanda pingsan
Perasaan limbung.
Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging.
Lemas, keluar keringat dingin.
Menguap.
Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya berlangsung hanya beberapa menit.
Denyut nadi lambat.
> Penanganan pingsan
Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan
Longgarkan pakaian.
Usahakan penderita menghirup udara segar.
Periksa cedera lainnya.
Beri selimut, agar badannya hangat.
Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit.
Bila tidak cepat pulih, maka:
• Periksa napas dan nadi.
• Posisikan stabil
Rujuk ke Fasilitas kesehatan
2. Paparan Panas
Gangguan tubuh yang terjadi akibat panas ada tiga macam :
1. Kejang Panas ( Kram )
Gangguan ini berupa kejang disertai nyeri pada otot yang terjadi pada saat melakukan kegiatan fisik, misalnya bermain bola, berlari. Umumnya terjadi pada otot tungkai dan perut. Hal ini terjadi pada akibat kehilangan cairan dan elektrolit dalam tubuh yang cukup besar melalui keringat. Penderita umumnya sadar dan berkeringat, suhu tubuh normal.
Gejala dan Tanda
Kejang pada otot yang disertai nyeri, biasanya pada otot tungkai dan perut.
Kelelahan
Mual
Mungkin Pingsan
Penanganan
Pindahkan penderita ke tempat teduh / sejuk.
Baringkan sampai kejangnya menghilang.
Beri minum kepada penderita ( Oralit atau sejenisnya )
Rujuk ke fasilitas kesehatan terutama bila kejang tidak berhenti.
2. Kelelahan Panas
Kondisi yang tidak fit pada saat melakukan aktivitas di lingkungan yang suhu udaranya relatif tinggi, yang mengakibatkan terganggunya aliran darah gangguan ini juga akibat kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat yang berlebihan sampai sistem sirkulasi terganggu. Bila tidak diatasi kelelahan panas dapat menjadi sengatan panas.
Gejala dan Tanda
Pernapasan cepat dan dangkal.
Nadi lemah.
Kulit teraba dingin, keriput, lembab dan selaput lendir pucat.
Pucat, keringat berlebihan.
Lemah.
Pusing, kadang penurunan respons.
Lidah kering dan haus
Penanganan
Baringkan penderita ditempat yang teduh
Kendorkan pakaian yang mengikat
Tinggikan tungkai penderita 20 – 30 cm
Beri minum bila penderita sadar
Rujuk ke fasilitas kesehatan
3. Sengatan Panas
Terjadi akibat kegagalan sistem pengaturan suhu tubuh penderita sudah tidak lagi mampu untuk mengeluarkan kelebihan panas, sehingga suhu tubuh menjadi terlalu tinggi dan berbahaya bagi keselamatan penderita. Masalah ini menjadi lebih kompleks bila penderita tidak lagi berkeringat. Keadaan ini biasanya terjadi akibat aktivitas fisik berlebihan di tempat bersuhu tinggi atau di tempat yang kelembaban dan ventilasinya kurang baik. Sengatan panas dapat mengancam jiwa.
Gejala dan Tanda
Pernapasan cepat dan dalam.
Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat tetapi lemah.
Kulit teraba kering, panas kadang kemerahan
Pupil mata melebar
Kehilangan kesadaran
Kejang umum atau gemetar pada otot
Penanganan
Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin.
Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut dan sekitar mata kaki serta di samping leher.
Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi air dingin dan tambahkan es ke dalamnya.
Rujuk ke fasilitas kesehatan
3. Paparan Dingin ( Hipotermia )
Paparan terhadap dingin dapat menyebabkan suhu tubuh menurun < 35o C. Tubuh akan berusaha menuruninya dengan cara gemetar , suatu respon bawah sadar untuk meningkatkan suhu tubuh melalui aktivitas otot. Hipotermia dapat terjadi akibat penderita berada dialam terbuka dalam waktu yang lama. Ada beberapa hal yang adapt memperburuk hipotermia yaitu :suhu rendah, angin, air, usia penderita, kesehatan penderita, penyakit yang diderita, alcohol, penyalah gunaan obat dan kekurangan makanan .
Gejala dan Tanda
1. Menggigil / gemetar
2. Terasa melayang
3. Pernapasan cepat nadi lambat
4. Gangguan penglihatan
5. Reaksi mata lambat
6. Alat gerak kaku
7. Pupil mata melebar dan tidak bereaksi
8. Kesadaran menurun
Penanganan Rawat penderita dengan hati hati, berikan rasa nyaman.
1. Penilaian dini dan pemeriksaan penderita.
2. Pindahkan penderita dari lingkungan dingin.
3. Jaga jalan napas dan berikan oksigen bila ada.
4. Ganti pakaian yang basah, selimuti penderita, upayakan agar tetap kering.
5. Bila penderita sadar dapat diberikan minuman hangat secara pelan pelan.
6. Pantau tanda vital secara berkala.
7. Rujuk ke fasilitas kesehatan
Sumber:pmrmania.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar