Keanekaragaman hayati diakibatkan oleh kondisi lingkungan yang berbeda-beda. Keanekaragaman hayati menyatakan terdapatnya berbagai variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat lain yang terlihat pada tingkat yang berbeda. Manfaat mempelajari keanekaragaman hayati adalah meningkatkan kesejahteraan manusia dibidang sandang, pangan, papan, pengobatan, hiburan, dan penelitian ilmiah.
A. Tingkat Keanekaragaman Hayati
1. Keanekaragaman Gen
Penyebab variasi antarindividu dalam satu spesis.
Contoh: Varietas pada kelapa meliputi: kelapa gading, kelapa hijau, dan kelapa kopyor.
2. Keanekaragaman Jenis
Menunjukan variasi bentuk, penampakan, dan frekuensi gen antarspesis dalam satu famili.
Contoh: Kucing dan harimau dari famili Felidae berbeda baik dalam fisik, tingkah laku, maupun habitat.
3. Keanekaragaman Ekosistem
Diartikan sebagai keanekaragaman hayati pada tempat yang berlainan sehingga menyusun ekosistem yang berbeda-beda pula.
Contoh:
a. Ekosistem lumut: didominasi tumbuhan lumut dan terletak di daerah bertemperatur rendah.
b. Ekosistem hutan berdaun jarum: didominasi pohon berdaun jarum dan terletak di daerah pegunungan.
c. Ekosistem hutan hujan tropis: terdapat di daerah tropis, dicirikan bermacam-macam pohon.
d. Ekosistem padang rumput: terdapat di daerah beriklim kering, didominasi oleh rumput-rumput.
e. Ekosistem padang pasir: terdapat di daerah iklim panas, didominasi tanaman kaktus.
B. Klasifikasi
Orang yang pertama kali melakukan klasifikasi adalah Aristoteles (384-322 SM) serta Theophrastus (370-285 SM).
Sistem klasifikasi makhluk hidup mengalami perkembangan mulai dari sistem alamiah, buatan, dan kemudian filogenik yang dipakai saat ini.
1.Sistem Klasifikasi Alamiah:
Menurut Theophrastus: tumbuhan memiliki tanda-tanda adanya hubungan satu sama lain secara alamiah.
2. Sistem Klasifikasi Buatan:
Didasarkan oleh adanya alat reproduksi seksual (putik dan benang sari), daerah penyebaran, morfologi, dan lingkungan hidupnya.
Dikemukakan Carolus Linnaeur (1707-1778).
3. Sistem Klasifikasi filogenik:
Persamaan struktur tubuh menunjukkan hubungan kekerabatan lebih dekat.
Dikemukakan Charles Darwin (1859).
Tatanama makhluk hidup dalam klasifikasi:
a. Menggunakan bahasa latin;
b. Menggunakan kategori;
c. Menggunakan dua kata.
Manfaat mempelajari klasifikasi:
a. Mengetahui manfaat jenis-jenis organisme
b. Mengetahui ketergantungan antarorganisme
c. Mengetahui kekerabatan antar makhluk hidup
Urutan takson dalam klasifikasi:
Spesis (jenis) - Genus (marga) - Famili (suku) - Ordo (bangsa) - Subkelas - Kelas - Filum atau divisi (keluarga besar) - Kingdom (kerajaan).
Dalam klasifikasi tumbuhan, perlu diperhatikan kriteria-kriteria berikut: jumlah sel penyusun tubuh tumbuhan; organ perkembangbiakan; habitat; struktur jaringan pengangkut; dan tipe silinder pusat, bentuk dan ukuran daun; cara berkembangbiak; biji, bunga, dan buah.
Untuk klasifikasi hewan, kriteria yang perlu diperhatikan: jumlah sel penyusun tubuh; jaringan penyusun tubuh; saluran pencernaan makanan;segmentasi; kerangka (skeleton); anggota badan bentuk tubuh.
Sumber:Lamansu Laruhun
0 komentar:
Posting Komentar